Cerpen Almira Khairunnisa Fadillah
Arloji
milik perempuan yang memakai hoodie pink ini menunjukan pukul lima sore, saat ia sampai di
tanah kelahirannya. Ia
pun langsung bergegas menuju rumahnya takut terlalu malam katanya. Saat sudah sampai
dirumah ia langsung membersihkan diri
dengan mandi.
Setelah
ia beres dengan ritual skincarenya kedua orangtuanya memanggil putri sulung
mereka itu untuk berkumpul
bersama.
“Bagaimana korea? Kau pasti betah ‘kan di sana dan tidak mau
pulang ke Indonesia
yang panas ini?” tanya sang ayah, memulai percakapan
sambil sedikit tertawa diakir kalimatnya.
“Ya tidak seperti itu
juga, Yah.
Walaupun Korea
sangat bagus,
Indonesia ini negara
kelahiranku,” ucap Lyra.
“Lyra
kau tahu ‘kan
ibu dan ayahmu adalah seorang dokter yang sekarang harus berada digarda
terdepan?” ucap sang ibu.
Lyra
yang mendengar itu hanya mengangguk mengiyakan. Sebenarnya ia tidak mau
kedua orang tuanya ikut mengurusi para pasien yang terjangkit virus covid 19. Jujur saja ia takut. Lyra dipulangkan
setelah ada berita bahwa ada tamu tak diundang yang mengunjungi berbagai negara untuk merengut nyawa
orang-orang,
yaitu virus covid 19 ini atau corona.
“Ayah tahu kau mengerti Lyra. Kami akan baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir,” ucap sang ayah lembut.
Setelah
itu Lyra pergi ke kamar dan
mengobrol dengan sang adik,
Yura. “Bagaimana
sekolahmu?” ucap
Lyra memulai percakapan.
“Seperti itulah, kami hanya bisa
menunggu di depan
handphone setiap hari untuk mendapatkan tugas, absen, dan tidak tahu
mengerti atau
tidak tentang pelajarannya,” kata Yura dengan sedikit mendumel. Lalu ia melanjutkan
ucapannya sebelum sang kakak menjawab,
“setiap hari TV isinya corona semua. Aku sampai hafal
cara mencegah dan menghindari virus ini.
Huh!” keluh Yura.
“Oh, ya? Bagaimana coba, kakak ingin tahu,” kata
Lyra dengan nada meledek.
“Ish! Begini. Pertama, kita harus selalu cuci
tangan menggunakan sabun selama 30 detik.
Selalu
pakai masker. Saat
batuk, tutup dengan lengan atau siku dan menguhubungi
pusat kesehatan 119
saat ada yang terinfeksi.
Lalu,
jangan mudah percaya hoax.
Carilah informasi yang terpercaya,” ucap Yura panjang
lebar.
Sudah
100 hari semenjak pendemi ini menyerang berbagai negara terutama Indonesia, dan sekarang Indonesia akan melakukan
“new normal” atau hidup baru.
Ingat
semuanya, walauapun sudah new
normal namun bukan berarti pendemi ini sudah selelsai selalu jaga jarak, cuci tangan dan selalu
pakai masker dan minum vitamin untuk menjaga kekebalan tubuh dari penyakit. Semoga lekas sembuh
dunia!
Tetap semangat tholabul ilmi di tengah pandemi!
BalasHapusUtamakan kesehatan sebagai kebutuhan; utamakan 5M, yaitu Memperbanyak Do'a, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Memperbanyak Sedekah.