Cerpen Nabila Dwiyanti
Dilihat dari balkon
rumahku, yang
tepat berhadapan dengan jalan raya,
jalan tampak sangat sepi. Lalu lalang orang
maupun kendaraan yang
selalu terlihat ramai, sekarang hanya satu atau dua yang melintas. Ini aneh ucapku didalam
hati.
Ketika aku sedang
melihat keanehan ini, tiba-tiba
suara mobil orang tuaku terdengar.
Aku cepat lari dan menuruni satu persatu anak tangga. Akupun
segera menghampiri mereka dan langsung kutanyakan tentang hal yang tadi sudah kulihat.
“Mah, Pah tadi aku lihat di jalan raya sangat sepi. Mengapa ya?”
tanyaku
sambil
menggaruk kepala yang
tak gatal.
“Oh
itu, itu karena sekarang ada virus corona sehingga pemerintah menghimbau kita
untuk diam di rumah
agar kita terhindar dari virus yang
mewabah ini" Jawab ayah.
Akupun
mengiyakan ucapan ayah
walaupun aku masih bertanya-tanya. Corona? Virus? Diam dirumah? Ah entahlah akan kucari tau
sendiri.
Esoknya....
Tepat pada pukul 06.30 WIB aku berangkat ke sekolah dengan
semangat. Sesampainy aku disekolah, banyak siswa lari
terburu-buru menuju ke lapangan
sekolah.
"Ada apa
ini?" ucapku sambil mengikuti para siswa yang lainnya untuk menuju lapangan.
Setelah aku mendengar
pengumuman, ahkirny
aku tahu corona adalah virus yang mewabah sangat cepat
dan itu timbul pertama kali di
kota Wuhan, Cina. Ternyata virus ini sudah mewabah hampir
keseluruh dunia,
salah satunya Indonesia.
Betapa terkejutnya aku mendengar semua
itu. Dan yang lebih mengejutkan lagi kepala
sekolah mengumumkan bahwa kita
akan belajar dirumah karena pandemi covid-19 dan atas himbauan pemerintah. Aku
heran mengapa para siswa yang
lainny bersorak soray gembira sementara aku tidak merasakan itu.
Tiga bulan berlalu...
Tidak terasa tiga bulan
ini aku menghabiskan waktu di rumah saja dengan
berbagai aktivitas yang
membuatku bosan. Semua
gara gara si corona! Dan
yang kulakukan hanya
mengerjakan tugas online,
nonton
tv, rebahan dan sesekali olahraga agar kita selalu sehat dan dijauhkan dari corona.
Semakin hari, orang-orang yang terpapar virus corona
selalu bertambah. Bahkan
sekarang, di Indonesia
mencapai puluhan ribu orang yang terkena corona.
Sangat miris memang,
karena dampak dari corona ini, membuat sejumlah orang tidak dapat bekerja,dan
perekonomian memburuk.
Semua ini gara gara si
corona virus. Semua aktivitas diluar rumah pun sekarang harus mengikuti
protokol kesehatan yang
dianjurkan pemerintah seperti memakai masker, mencuci tangan, selalu
menggunakan handsanitizer, tidak berkurumun dan harus social distancing dan itu
selalu kulakukan atas perintah ayah.
Saat ini yang dapat kulakukan hanyalah berdoa, semoga wabah ini segera berlalu,
dan kami dapat kembali melakukan kegiatan norma seperti sedia kala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar