Minggu, 26 Februari 2023


Praktik Baik :

Meningkatkan Minat Baca Siswa Melalui Pojok Baca Kelas


Citra Roska Awaliyah, M.Pd

Guru IPA SMPN 3 NGAMPRAH

Calon Guru Penggerak Angkatan 7

 

Rendahnya minat baca di Indonesia menjadi salah satu perhatian dunia Pendidikan. Hasil survei tentang literasi yang dilakukan Central Connecticut State University pada tahun 2016 di New Britain, Conn, Amerika Serikat, menempatkan Indonesia dalam posisi cukup memprihatinkan, yaitu urutan ke-60 dari 61 negara. (Kemdikbud, 2017). Padahal, membaca menjadi sangat penting dalam pendidikan karena semua proses pembelajaran didasarkan pada kemampuan siswa dalam membaca. 

Pemerintah melalui Mentri Pendidikan pun sudah berupaya meningkatkan minat baca di Indonesia melalui pengembangan Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada anak. Pada Permendikbud ini, pemerintah menggeliatkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan seluruh warga sekolah (guru, peserta didik, orang tua/wali murid) dan masyarakat, sebagai bagian dari pendidikan agar minat baca anak Indonesia meningkat.

Kurangnya minat baca pada anak dirasakan pula pada siswa-siswi SMPN 3 Ngamprah. Dari hasil survei wawancara kepada beberapa siswa yang mewakili kelas 7, 8 dan 9 di sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sangat jarang membaca buku non pelajaran. Membaca buku merupakan hal yang membosankan. Selain itu, akses siswa untuk mendapatkan buku non pelajaran relatif sulit. Lebih dari 80% siswa yang diwawancara tidak memiliki buku non pelajaran. Untuk membaca buku non pelajaran siswa harus meminjam ke perpustakaan. Hal ini membuat siswa menjadi semakin sulit mengakses buku non pelajaran. 

Berdasarkan masalah tersebut, GLS GATOTGACA melakukan berbagai upaya agar minat baca siswa-siswi SMPN 3 Ngamprah dapat meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan Program Pojok Baca Kelas. Pojok Baca merupakan pemanfaatan sudut ruang kelas sebagai tempat koleksi buku dari para siswa di tiap-tiap kelas (Nugroho, 2016: 145).

Pojok Baca Kelas dibuat di setiap kelas dengan memanfaatkan salah satu bagian atau pojok di kelas. Pada bagian tersebut, disediakan area tempat menyimpan buku – buku non pelajaran yang berasal dari siswa ataupun dari perpustakaan yang digilir setiap seminggu sekali. Pojok Baca Kelas sebagian besar ditata dengan pola lesehan untuk menciptakan area yang berkesan luas. Selanjutnya, dihias semenarik mungkin agar setiap anggota kelas terbiasa dan nyaman berada disana. Pojok Baca Kelas merupakan perpanjangan dari perpustakaan sekolah. Jika siswa selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses buku di perpustakaan, maka dengan adanya Pojok Baca Kelas siswa menjadi lebih mudah dalam mengakses buku. Pada Pojok Baca Kelas disediakan daftar pengunjung seperti layaknya Perpustakaan Sekolah.

 Selain dibuat senyaman mungkin untuk membaca, terdapat bagian yang menjadi ciri utama Pojok Baca Kelas yaitu Pohon Geulis. Pohon Geulis ini merupakan bagian penting dari Pojok Baca Kelas. Pohon Geulis berisikan daun-daun yang diisi oleh setiap siswa yang berhasil menyelesaikan membaca 1 buku. Pada daun Geulis tersebut, selain menuliskan nama siswa yang sudah berhasil menyelesaikan buku bacaannya, siswa juga menuliskan Judul Buku yang telah selesai dibacanya. Dalam Daun Geulis, siswa juga bisa menambahkan hikmah ataupun Quotes yang diperoleh dari buku yang dibacanya. Semakin banyak daun Geulis yang terpampang di Pohon Geulis maka semakin banyak buku yang berhasil dibaca oleh siswa di kelas tersebut.


Tiga bulan setelah berjalannya Program Pojok Baca Kelas, kami dapat menyimpulkan bahwa:

1.       Pojok Baca Kelas berhasil mendekatkan buku pada siswa, sehingga siswa lebih tertarik membaca. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya daftar kunjungan siswa yang memasuki area Pojok Baca Kelas.

2.      Pojok Baca Kelas membantu Perpustakaan Sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca, di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di Perpustakaan Sekolah. Buku milik siswa di kelas yang lebih menarik menjadi salah satu penunjang keberhasilan Pojok Baca Kelas.

3.      Pojok Baca Kelas berhasil meningkatkan minat baca siswa di kelas. Hal ini ditunjukkan dengan bertambahnya daun geulis yang dipasang di Pohon Geulis yang terdapat di area Pojok Baca Kelas. Peningkatan jumlah Daun Geulis ini selalu dimonitor seminggu sekali oleh Tim Literasi Sekolah. 

Berdasarkan hasil monitoring Program Pojok Baca Kelas yang dilakukan selama tiga bulan terakhir ini menunjukkan bahwa Pojok Baca Kelas berhasil meningkatkan minat baca siswa di kelas. Hal ini merupakan salah satu praktik baik yang sudah dilakukan GLS GATOTGACA dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan minat baca anak. Pojok Baca Kelas perlu tetap didukung dan dipertahankan sehingga menjadi salah satu Budaya Positif bagi siswa – siswi di SMP Negeri 3 Ngamprah. 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Praktik Baik : Menjadi Content Creator Bernilai Citra Roska Awaliyah, M.Pd Guru IPA SMPN 3 NGAMPRAH Calon Guru Penggerak Angkatan ...