Senin, 31 Oktober 2022

                                   REVIEUW OKTOBER 2022

                                        TMBB V KBB

                                Guru Pembimbing : Dati Dahliana

                            


   M. RAUFAA / KLS 9H 

 RAHMA FADILAH / KLS 9J

 RAHMA AULIA / KLS 9I

 M BAYU P./ KLS 9B


  SELA MANUHUTU / KLS 9J


                                

                                  

  

   

  


                               

   

   

  


                               

  

 

  

 

 



                              



 
   



   



 

 


                              






 



  

 

 

 


                              



 

Minggu, 30 Oktober 2022

 


Memaknai Filosofi Ki Hajar Dewantara

Oleh Citra Roska Awaliyah, M.Pd

Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang saling menguatkan. Pengajaran bagian kecil dari pendidikan. Pengajaran diartikan sebagai proses transfer ilmu pengetahuan. Hasil dari pengajaran membuat siswa yang tidak tahu menjadi tahu. Pengajaran hanya mengolah kemampuan intelektual siswa. Lain halnya dengan pendidikan. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwa “Tujuan pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya) dan masyarakatnya.”

Pendidikan memiliki makna yang lebih luas dan kompleks. Pendidikan tidak hanya sebuah pengajaran, yang hanya mengolah intelektual siswa. Tetapi di dalam pendidikan terjadi proses mengolah "jiwa, raga, karya dan karsa" siswa. Dari pendidikan yang baik diharapkan seorang siswa menjadi manusia seutuhnya yang mampu melejitkan semua potensi unik dalam dirinya. Bagian penting dari sebuah pendidikan adalah penumbuhan budi pekerti yang baik. Dengan proses pendidikan yang baik, akan mampu menghasilkan manusia yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. 

Setiap siswa merupakan manusia yang unik. Setiap siswa memiliki kodrat alamnya sendiri. Siswa memiliki kemampuan, bakat dan minat yang berbeda satu sama lain. Pendidikan di sekolah diharapkan mampu membangun dan melejitkan potensi unik yang ada dalam setiap siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing. Melalui proses pembelajaran berdiferensiasi siswa difasilitasi untuk mengoptimalkan segala bakat dan minat yang dimilikinya. Hal ini merupakan bagian kecil dari makna merdeka belajar bagi siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, membangun manusia juga perlu menyelaraskan dengan masyarakatnya. Kodrat zaman. Siswa yang hidup di abad 21, tentunya perlu diberikan pendidikan tentang kecapakan atau keterampilan abad 21. Hal ini sangat penting agar siswa yang merupakan Sumber Daya Manusia di masa depan memiliki keterampilan yang membuatnya survive di masa depan. Pendidikan di sekolah diharapkan mampu mengembangkan keterampilan abad 21 kepada siswa.

Proses pendidikan di sekolah yang mewadahi perkembangan bakat dan minat siswa serta dikuatkan dengan mengembangakn keterampilan abad 21 akan sangat sempurna ketika ditambahkan dengan pendidikan budi pekerti dan nilai- nilai luhur bangsa Indonesia yang dirangkum dalam Profil Pelajar Pancasila. Sehingga, pendidikan sebagai proses membangun manusia seutuhnya akan tercapai.

 


 


Pahlawanku

 

Karya: Bilqis Zahra Alghifari

Guru Pembimbing : budiarti gahara. S.

Ag. M. Pd. I

 

                                                                 Bulan ke 10 (Oktober)

Untukmu para pahlawan Indonesia

Berteriak maju melawan penjajah

Tubuhmu penuh keringat dan darah

Tak gentar semua pengorbananmu

Kini Indonesia telah merdeka

Bagaimana anak bangsa membalas perjuanganmu

dengan cara yang berbeda

Pahlawanku

Engkau akan selalu dikenang atas Jasamu dalam sejarah

perjuangan

 


                                                               
  Wanita Tangguhku
                                                                      R.A.Kartini 

                                                                  Yeni Suryani, S.Pd

 

Kebaya anggun yang menyelimuti tubuhmu

Tak menyurutkan tekadmu

Untuk berjuang melawan kebodohan

Cahaya ilmu yang kau pancarkan

Mampu menerangi gelapnya dunia

 

Raden Adjeng Kartini

Emgkaulah puteri bangsa yang sejati

Namamu selalu wangi dan abadi

Mengharumkan bagai bunga melati

 

Terimakasih kami ucapkan

Karena jasamu takkan terbalaskan

Mengangkat derajat kaum perempuan

Hingga sejajar dengan kaum pria

 

                                                                  


Sang Pejuang

Karya : Kirani Azka Alifah

 

 

Sang pejuang dalam membela bangsa

Meregang nyawa di medan peperangan

Raga berlubang tertembus peluru tajam

Mengalirlah sungai darah disekitarmu

Namun itu

Tidak dapat meruntuhkan tebing semangat juangmu

 

Pahlawanku

Cucuran keringat membasahi tubuhmu

Bahkan luka ditubuhmu kau anggap biasa

Demi Indonesia kau taruhkan nyawamu

Walaupun peperangan ini amatlah berbahaya

Kau tetap berperang demi kata merdeka

 

Pahlawanku

Demi merdeka kau rela berperang melawan penjajah

Jasa jasamu tak akan ku lupakan

Jasamu akan terus kami kenang

 

Nama penulis: Kirani Azka Alifah

Judul : Sang Pejuang

Nama pembimbing: Bu Rini Yuliani, S. Pd

Bulan ke-1

 

 

 


Perwira Tak Lekang Senja

Luna Vera

 

 

Tak gentar kau maju membela

 Melawan rasa takut dan gempuran senjata Banyak nyawa yang gugur di depan mata

Tetapi tak ada niat mundur memperjuangkan negara

 Dentuman senjata para penjajah, seolah hanya lirih Banyaknya tentara lengkap dengan tembaknya, seakan tidak ada arti

Menggandeng para pemuda, untuk sama- sama berjuang

 melawan kekejaman tiada henti Perjuangan yang hanya menyisahkan dua pilihan, antara tetap hidup atau mati

Bergetar diri ini, kala terbayang suasana yang terjadi Tak kuasa hati ini, seakan mendengar rakyat merintih Dengan hati yang ikhlas, kau melangkah pergi Membawa niat besar bagi kejayaan negeri

Kau berjuang bukan untuk dikenal banyak orang Bukan untuk menjadi orang yang namanya didengar di setiap sudut ruang

Kau memperjuangkan hak setiap orang, baik di masa itu, sekarang, dan nanti Terima kasih dari kami masih kurang untuk membalassemua darah dan keringatmu Selamat hari pahlawan, patriot tanpa tanda jasaku

 

Nama penulis: Luna Vera

Judul : Perwira Tak Lekang Senja

Nama pembimbing: Bu Rini Yuliani, S. Pd

Bulan ke-1

 

 


Pahlawan Bangsa

Zaskia Salsabila

 

 Pahlawanku

Kaulah pembela bangsa

Kaulah harapan bangsa

Kaulah cahaya bangsa

Kaulah yang rela berkorban demi kami

 

Tak gentar berjuang

Sampai titik darah penghabisan

Perjuanganmu hingga akhir hayat

Akan selalu kami kenang

 

Nama penulis: Zaskia Salsabila

Judul : Pahlawan Bangsa

Nama pembimbing: Bu Rini Yuliani, S. Pd

Bulan ke-1

 

 


Untuk pahlawan

Yulia lestari

 

Wahai pahlawanku

Bertahun tahun kau melawan penjajah

Kau rela berkorban nyawa

Kau rela kehilangan semua yg dimiliki

 

Saat perang tampak jelas raut wajahmu

Yang tak menunjukan rasa takut

Rela pertaruhkan nyawamu

Demi bumi pertiwi

 

Kau berjuang untuk kemerdekaan

Kau berjuang untuk masa depan

Hanya jasamu yg bisa kulihat

Hanya jasamu yang bisa kukenang

 

Wahai pahlawanku

Entah bagaimana kami harus berterimakasih

Rasa terimakasih saja tidak cukup

Namun jasamu akan kami kenang slalu

 

Nama: Yulia lestari

Judul puisi :  Untuk Pahlawan

Nama penulis : Yulia lestari

Nama pembimbing: RINI

Bulan ke (1)

 

 

Pahlawan

Anakku Nazwa

 

Pahlawanku,

Tak terhitung berapa tetes peluh dan darahmu yang bercucuran untuk melawan penjajah

Kau relakan dan korbankan jiwa ragamu demi tanah air tercinta

Walaupun ragamu tak ada lagi bersama kami

Jasamu akan tetap dikenang sampai kapanpun.

 

Pahlawanku,

Kini rakyatmu berusaha membangun negara yang lebih maju

Tanpa melupakan namamu

Tanpa mengulang tragedimu

 

Terimakasih pahlawanku

Semua jasa, keringat, darah, dan seluruh perjuanganmu pada negara ini

Akan kami kenang, amerta selamanya

Tenanglah kau disana, sang cakrawala.

 

 

Judul puisi :  Pahlawan

Nama penulis : Anakku Nazwa

Nama pembimbing: Budiarti Gahara

Bulan ke (1)

 

 



Pejuang Harapan Bangsa

Karya : Halimah Rayya Jasmine

 

Taka da satu pun rasa takut

Yang terpancar di wajahmu

Cucuran keringat bagimu

Tak berarti lelah bagimu

Kobaran semangat dalam jiwamu

Yang kau bawa di medan perang

Manusia-manusia pembawa baja

Menjadi tantangan bagimu

Menjaga tanah air tercinta

Dengan genggaman bambu runcing di tanganmu

Nadimu yang membara

Mengalir dalam tubuhmu

Tetesan darah di tubuhmu

Membawa tekad yang kuat dalam jiwamu

Kecerdasan siasat membimbingmu

Menuju kedaulatan bangsa

 

Judul puisi :  Pejuang harapan Bangsa

Nama penulis : Halimah Rayya Jasmine

Nama pembimbing: Citra Dytra M.Pd

Bulan ke (1)

 

 



Pelita Harapan “

Zaskia

 

350 tahun bangsa kami di jajah.

Seperti kupu kupu yang hidup dalam setoples kaca.

Jangankan untuk terbang,

Untuk menghirup udara pun sangat sulit.

Namun, saat kegelapan menyelimuti bangsa kami

Sosoknya hadir menerangi masa depan bangsa kami.

 

Kedua sorot mata kami tidak pernah bertemu,

Suaranya pun tak pernah ku dengar.

Tetapi...

Saat namanya terdengar di kedua telingaku.

Hatiku bergetar

Mengingat sosoknya yang derana

Namun memiliki semangat yang berkobar bak bara api.

 

Tanpa nya...

Mungkin bangsa kami masih hidup dengan bayang bayang penjajah.

Terimakasih pahlawanku.

Kehadiranmu bagaikan pelita harapan bagi kami.

Judul puisi :  Pelita harapan

Nama penulis : Zaskia

Nama pembimbing: Citra Dytra M.Pd

Bulan ke (1)

 


DALAM RAGAKU

 Mepi,Ssos,M.MPd

 

Semangat Juang membara

Rela berkorban demi negara

Melewati Hutan belantara

Walau harus sengsara

 

Wahai para pejuang

Sejatinya darahku mengalir darahmu

Akan kutegakkan keadilan

Akan kutepis segala bentuk penjajahan

 

Inilah aku yang rela mati

Demi menjaga marwah negeri tercinta

Takkan kusiakan segala perjuanganmu

Semua pengorbananmu akan kuingat selalu

 

TmbbV 2022#glsgatotgacatigangamprah#tmbb2022#tmbbkbb

                                                         



Semangat Pejuang 

VYRA 

 

Lawan.. lawan.. lawan.. 

Ini negaraku, tanah airku 

Ini tempat tinggal ku, tempat diriku lahir 

Jangan berani kau rampas 

Jangan berani kau rusak 

Layaknya merebut harta pemilik 

Kau hanya bagaikan para gajah melawan para semut bijak 

Lawan.. lawan.. lawan.. 

Kami tidak akan pernah takut 

Kami tidak akan menyerah 

Kami tidak akan gentar 

Janganlah kau berani menjajah negeriku 

 

Judul : Semangat Juang 

Penulis :Vyra

Guru pembimbing :Citra Dytra 

Bulan ke (1)

  Praktik Baik : Menjadi Content Creator Bernilai Citra Roska Awaliyah, M.Pd Guru IPA SMPN 3 NGAMPRAH Calon Guru Penggerak Angkatan ...