Minggu, 30 Oktober 2022

 


Memaknai Filosofi Ki Hajar Dewantara

Oleh Citra Roska Awaliyah, M.Pd

Pendidikan dan pengajaran merupakan dua hal yang saling menguatkan. Pengajaran bagian kecil dari pendidikan. Pengajaran diartikan sebagai proses transfer ilmu pengetahuan. Hasil dari pengajaran membuat siswa yang tidak tahu menjadi tahu. Pengajaran hanya mengolah kemampuan intelektual siswa. Lain halnya dengan pendidikan. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara bahwa “Tujuan pendidikan adalah untuk mendidik anak agar menjadi manusia yang sempurna hidupnya, yaitu kehidupan dan penghidupan manusia yang selaras dengan alamnya (kodratnya) dan masyarakatnya.”

Pendidikan memiliki makna yang lebih luas dan kompleks. Pendidikan tidak hanya sebuah pengajaran, yang hanya mengolah intelektual siswa. Tetapi di dalam pendidikan terjadi proses mengolah "jiwa, raga, karya dan karsa" siswa. Dari pendidikan yang baik diharapkan seorang siswa menjadi manusia seutuhnya yang mampu melejitkan semua potensi unik dalam dirinya. Bagian penting dari sebuah pendidikan adalah penumbuhan budi pekerti yang baik. Dengan proses pendidikan yang baik, akan mampu menghasilkan manusia yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. 

Setiap siswa merupakan manusia yang unik. Setiap siswa memiliki kodrat alamnya sendiri. Siswa memiliki kemampuan, bakat dan minat yang berbeda satu sama lain. Pendidikan di sekolah diharapkan mampu membangun dan melejitkan potensi unik yang ada dalam setiap siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan minatnya masing-masing. Melalui proses pembelajaran berdiferensiasi siswa difasilitasi untuk mengoptimalkan segala bakat dan minat yang dimilikinya. Hal ini merupakan bagian kecil dari makna merdeka belajar bagi siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, membangun manusia juga perlu menyelaraskan dengan masyarakatnya. Kodrat zaman. Siswa yang hidup di abad 21, tentunya perlu diberikan pendidikan tentang kecapakan atau keterampilan abad 21. Hal ini sangat penting agar siswa yang merupakan Sumber Daya Manusia di masa depan memiliki keterampilan yang membuatnya survive di masa depan. Pendidikan di sekolah diharapkan mampu mengembangkan keterampilan abad 21 kepada siswa.

Proses pendidikan di sekolah yang mewadahi perkembangan bakat dan minat siswa serta dikuatkan dengan mengembangakn keterampilan abad 21 akan sangat sempurna ketika ditambahkan dengan pendidikan budi pekerti dan nilai- nilai luhur bangsa Indonesia yang dirangkum dalam Profil Pelajar Pancasila. Sehingga, pendidikan sebagai proses membangun manusia seutuhnya akan tercapai.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Praktik Baik : Menjadi Content Creator Bernilai Citra Roska Awaliyah, M.Pd Guru IPA SMPN 3 NGAMPRAH Calon Guru Penggerak Angkatan ...