
Andri
Rahmansah
Virus
itu pun mengubah tatanan kehidupan manusia. Hampir semua aspek kehidupan
terkena dampaknya, tak terkecuali dunia pendidikan. Hampir satu tahun setengah
dunia pendidikan mengandalkan moda daring. Hal ini tentu dilakukan dengan
pertimbangan yang lebih penting, yaitu
menjauhi kemudaratan. Kesehatan dan keselamatan jauh lebih penting. Geliat
pendidikan pun berlomba mencari alternatif yang bisa dilakukan tanpa tatap
muka. Aku pun masih meraba-raba di tengah kondisi seperti ini. Dengan ragam
pertimbangan bahwa tidak semua orang tua sanggup mengikuti moda pembelajaran
daring. Hal itu terkait dengan sarana pendukung, seperti gadget, kuota,
dan tentu jaringan. Tatap muka yang biasa kulakukan di kelas diganti menjadi
tatap layar melalui google meet atau via zoom. Itu pun dilakukan pada
momen tertentu. Misalnya, menjelaskan materi yang belum peserta didik kuasai.
Pembelajaran
daring yang dilakukan hampir selama satu tahun setengah itu bukan tanpa
tantangan. Notif WA hampir selalu bersahutan dengan ragam kendala yang
disampaikan, baik oleh peserta didik maupun orang tuanya. Tantangan dan
rintangan mulai menghantui pelaku pendidikan dari kuota, jaringan, hingga
kejenuhan. Hal yang aku khawatirkan adalah defisit kompetensi. Maklum tak semua
orang tua bisa mengambil peran sebagai guru. Entah karena kurang pendidikan
formal yang dimiliki ihwal pedagogik atau istilah kerennya seni mendidik,
keterbatasan waktu karena mereka pun harus mencari nafkah untuk keluarganya,
hingga memang kadang motif internal peserta didik itu sendiri untuk mencari
ilmu yang belum muncul. Padahal, jauh-jauh hari sebelum pandemi, tokoh
pendidikan nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa setiap orang
adalah guru dan setiap rumah adalah sekolah. Tampaknya kita memang belum siap.
Di tengah kondisi seperti itu tidak mengubah keyakinanku bahwa fitrah manusia
itu baik. Fa
alhamaha fujuraha wa taqwaha.
Sekitar
pertengahan September 2021 kran pendidikan mulai bergeliat dengan dibukanya
kembali sekolah sebagai wahana pembelajaran. Mulai melandainya orang terpapar
virus corona dan mendesaknya kebutuhan tatap muka sebagai salah satu metode
dalam pendidikan menjadi pertimbangan. Walau dalam kondisi sangat terbatas, hal
itu tentu disambut gembira oleh sebagian besar orang yang bergelut di dunia pendidikan,
baik orang tua, peserta didik, maupun bapak ibu guru.Kerinduan tatap muka siswa
sedikit mulai sedikit mulai terobati. Konon kabarnya, rindu adalah virus dan
bertemu adalah vaksinnya.
Pembelajaran
kali ini tentu berubah 360o. Jika sebelum pandemi siswa bisa
berlama-lama di sekolah, kali ini tak bisa seperti itu. Istilah new normal barangkali
sangat cocok disematkan pada kegiatan itu. Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
atau PTMT mulai digaungkan. Pembelajaran itu tentu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Akuberusaha menerapkan protokol 5M, yaitu Memperbanyak Do'a, Memakai Masker,
Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Memperbanyak Sedekah. Kadang aku kurang
sependapat dengan 3M yang sedang viral; yang hanya menerapkan memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak.“Doa itu sebagai wujud cinta, sedangkan sedekah itu
penolak bala,” ujarku saat orang bertanya mengapa harus 5M.Sebagai muslim, aku
berjuang melibatkan Allah pada setiap langkahku. Hal itu dilakukan agar
kegiatan yang dijalani bisa diberkahi. Mencari berkahnya. Orang bilang begitu.
Kebaikan yang menetap pada kebaikan. Iya, itulah yang aku dapatkan dari
beberapa literatur ihwal berkah.
Tahun
ini aku mengajar kelas 9 dari 9F hingga 9J. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku
pun diberi tugas tambahan sebagai wali kelas 9I. Allah takdirkan aku menjadi
orang tua mereka saat di sekolah. Meski hanya 2 jam waktu normal di sekolah,
aku berusaha memaksimalkannya tentu sesuai dengan kadar kemampuanku. Nah,
itulah pilihanku karena memang hidup itu di antara takdir dan pilihan. Aku pun
belajar seperti halnya mereka. Belajar memang tak terikat oleh ruang, jarak,
dan waktu. Hal yang paling urgent adalah belajar memahami mereka di
tengah waktu yang sangat terbatas. Mengembalikan marwah mereka sebagai peserta
didik yang tak terjamah. Kondisi pandemi menyadarkan kita bahwa pertemuan yang
tak berjarak adalah salah satu nikmat yang Allah Swt. berikan. Masya allah!
Waktu
yang berlalu mulai membiasakanku pada adaptasi baru. PTMT masih berjalan di
tempat aku mengabdikan diri. Jadwalku jatuh pada hari Kamis, Jumat, dan Sabtu
dengan teknis dalam satu hari aku mengajar di satu kelas dengan dua sesi, yaitu
sesi ke-1 bagi siswa no urut 1 s.d 17 dan sesi ke-2 bagi siswa dengan no urut 18 s.d 32. Itu pun aku akan kembali ke kelas
yang sama dua minggu berikutnya. Selain waktu itu, aku memberi pembelajaran di
google classroom. Tak terasa waktu mulai beranjak pada bulan November. Bulan
ini memang bulan spesial karena di sana ada Hari Guru Nasional yang jatuh pada
tanggal 25. HGN kali memang berbeda mengingat giat seremoni mulai menyapa
secara nyata tanpa tatap layar seperti dua tahun sebelumnya. Alhamdulillah.
Acara
memeriahkan HUT PGRI mulai tampak. sekbid olahraga dan dan seni di sekolahku
mulai menyiapkan atlet guna menyukseskan giat tersebut. Alhamdulillah, atas
pertolongan Allah Swt., kontingen sekolahku mulai unjuk gigi. Mereka
mengharumkan nama sekolah di tingkat kecamatan. Di lingkungan sekolah pun ikut
suka-cita. Sebagian siswa menyiapkan kado terbaik bagi wali kelasnya. Lebih
dari itu, sejatinya kado terbaik yang kami harapkan adalah doa tulus yang
mereka ucapkan bagi kebaikan di dunia dan akhirat.
Sabtu,
27 November 2021 menjadi momen berharga bagi kami. Kejutan berikutnya diberikan
oleh sebagian siswa yang aktif di OSIS, Paskibra, dan ekskul lainnya. Mereka
melakukan perayaan yang tak kami ketahui. Saat itu, sebetulnya sekolah
diliburkan karena kami akan mengadakan rapat untuk menghadapi PKKS (Penilaian
Kinerja Kepala Sekolah). Mereka datang dengan membawa kebahagian semoga saja
ini bukan hanya seremoni tapi juga perekat silaturahmi. Aamiin.
Seperti
Jumat dua minggu sebelumnya, jadwalku adalah di kelas 9I dan 9J. Namun, Jumat
itu menjadi Jumat yang unik dan menggelitik. Jumat pagi, 3 Desember 2021 aku
masuk k kelas 9I dari pukul 08.00 hingga 09.00 WIB. Materi yang dibahas tentang
struktur cerpen yang memuat konflik, yaitu komplikasi. “Dalam cerpen wajib ada
konflik agar lebih seru, sedangkan dalam kehidupan nyata jangan coba-coba
menciptakan konflik. Jangan bermain api,” tandasku. Akhirnya kututup
pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah. Aku pun meluncur ke kelas berikutnya,
yaitu 9J. Waktu menunjukkan 10.00 WIB.
Itu tandanya pembelajaran sesi 1 selesai. Siswa diwajibkan meninggalkan sekolah
dan pulang ke rumah masing-masing. Terdapat jeda 30 menit menuju sesi ke-2. Aku
isi dengan menarik nafas setelah mengenakan masker dalam waktu dua jam. Dalam
kondisi seperti aku pun harus menjelaskan materi. Kebayang pengapnya, bukan?
Tapi, no choice. Hanya itu pilihannya. Pandemi belum berakhir dan kita
harus berikhtiar menjauhi kemudharatan.
Waktu
menunjukkan 10.30 WIB. Bel tiga kali memanggil siswa untuk masuk ke kelas dan
bersiap menerima pelajaran. Aku pun beranjak menuju kelas. Di tengah jalan,
pandanganku tertuju pada siswa 9I yang belum meninggalkan sekolah. Hal yang
jarang aku temui. Kelas 9I memang sangat mudah terlihat walau dari kejauhan.
Letaknya di lantai 2 dan berada di sebelah timur setelah gerbang utama sekolah.
Kelas itu menghadap ke arah barat. Di arah sana ada foto presiden beserta
wakilnya dan ada 1 buah papan tulis. Di arah timur dan utara dibatasi oleh
tembok, sedangkan di arah selatan berjejer jendela dan dilengkapi 2 buah daun
pintu. Aku pun melangkahkan kaki ke arah sana walau ada perasaan yang
mengganjal. Kakiku mulai melahap anak tangga dan tiba di teras kelas. Di situ kecurigaanku
mulai terjawab. Saat di teras, tanpa sepengetahuan mereka aku mendengar suara
berisik. “Ada bapak. Ada bapak,” ujar mereka bersahutan. Terdengar pula suara
yang menyuruh agar mereka tidak berbisik. Sssst. Karena jendela ruang kelas tak
menggunakan gorden, aku pun bisa melihat sebagian anak lelaki sedang di jongkok
di area belakang. Sebagian memegangi balon. Aku pun pura-pura tak melihat.
Begitu masuk, aku disambut dengan ucapan “Happy teacher day.” Aku pun
terdiam. “Langsung bunyikan,” ujar salah satu siswa. Namun, confetti tak
mengeluarkan bunyi. Akhirnya aku keluar lagi. “Masuk, Pak!” kata salah satu
siswa. Ternyata confetti tak mengeluarkan bunyi. Di situ aku sebetulnya
ingin tertawa sejadi-jadinya. Alhamdulillah, tertutupi masker. Mereka terlihat
semakin gaduh dan saling menyalahkan satu sama lain. Akhirnya aku pun keluar
lagi memenuhi permintaan mereka. Reka ulang begitula permintaan mereka. Saat
masuk, aku pun menunggu momen confetti mengeluarkan bunyi. Namun, yang
ada hanya suara gaduh yang semakin menjadi-jadi tanda kekecewaan. Karena tidak
bunyi, akhirnya aku terima kue yang telah mereka persiapkan. Walau masih
terlihat rau kecewa, mereka mengajakku berfoto bersama. Aku pun bersedia guna
mengobati kekecewaan mereka.
Seremoni
memang tak bisa dilakukan setiap saat. Namun, saling mendo’akan dalam kebaikan
setiap saat. Do’akan kebaikan agar malaikat mengamiinkan do’a yang sama.
Seremoni perlu dilakukan sesekali, namun hal yang perlu sering dilakukan adaah
silaturahmi. Sejatinya silaturahmi itu menyatukan dengan cinta kasih. Semoga
jalinan silaturahmi yang sempat kita rajut tetap terjaga meski kelak terikat
ruang, jarak, dan waktu. Dengan begitu, semoga kita bisa diluaskan rezeki dan dipanjangkan usia. Aamiin.
Wish
you all the best, 9I tahun ajaran 2021-2022.
itulah pilihanku karena memang hidup itu di antara takdir dan pilihan,Yah setelah aku membaca kalimat tersebut aku merasa ingat bahwa aku tidak mengerjakan tugas, lalu aku tidak lulus itu bukan takdir, melainkan itu pilihan,Mengapa aku tidak mengerjakan semua tugas waktu itu kenapa aku memilih untuk bermain,Yah dengan kalimat cerpen di atas aku menjadi termotivasi untuk menyelesaikan seluruh tugas ku hari ini,Tanggapan saya dari teks cerpen berikut: Terima kasih untuk bapak yg selalu sabar dalam mengajar dan maafkan murid bapak ini yg selalu meninggalkan tugas, pesan terakhir dari saya semoga bapak sehat selalu, dilancarkan rezekinya, dihindarkan dari semua marabahaya aamiin ya Allah ya rabbal Alamin
BalasHapusNama:Arya Rizky.P
Kelas:9H
Setelah saya membaca cerpen di atas.saya belajar bahwa kita harus lebih menghargai kerja kerus guru dengan cara melengkapi tugas yg belum lengkap dan mengerjakan tugas dengan tepat waktu
BalasHapusNama : nova nabila hermalina
Kelas : 9G
BalasHapusSaat saya beres membaca cerpen diatas, saya baru sadar dan menyesal karena selama ini saya selalu meninggal kan,tugas hanya untuk bermain,dan sekarang setelah ujian dampak nya sangat terasa,seperti saya harus mengerjakan tugas yang tertinggal walaupun pa Andri telah mengingatkan beberapa kali tetapi saya masih menunda nunda tugas itu,sampai saya di panggil ke ke kantor oleh pa Andri, supaya tugas yang belum di kumpulkan segera di kumpulkan ke pa Andri ,
Dan dari situ saya melihat bahwa pa Andri sangatlah tidak mau anak didiknya memiliki nilai yang kecil di rapot , pa Andri dan guru guru
Yang lain sangatlah bekerja keras supaya nilai murid murid di sekolah bagus,maka dari itu mulai sekarang hargailah kerja keras guru ,kerjakanlah tugas dengan tepat waktu ,karna guru telah sabar mengajarkan kita ,guru orang paling berjasa di dalam hidup kita
NAMA=FARREL ADIWINATA .R
KELAS=9G
Semangat, Farrel. Bukan sekedar untuk mendapat nilai tinggi, tetapi juga untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat , memahami, dan mengamalkannya.
HapusGuru Terdepan
BalasHapusSetelah membaca cerpen tersebut saya paham bahwa, walau sedang keadaan pandemi covid 19 kita masi tetap bisa untuk belajar/menunjang pendidikan secara daring atau offline dan kita sebagai murid harus menghargai kerja keras guru yang tetap mengajar walau secara daring/offline dengan mengerjakan tugas tepat waktu,mengikuti googel meet. Dan hasil dari kita rajin belajar atau mengumpulkan tugas tepat waktu tersebut untuk keuntungan diri kita sendiri
BalasHapusNama : sintia dewi surya
Kelas 9j
Setelah membaca cerpen di atas saya dapat mengambil hikmah nya kalau kita sebagai murid harus menghargai jasa para guru dengan keadaan apapun mereka tetap berusaha untuk memeberikan ilmu demi kebaikan kita. Salah satu cara untuk menghargai nya yaitu dengan mengerjakan tugas tugas yang para guru beri dan mempelajari ilmu yang mereka bagikan kepada kita
BalasHapusNama: Galih Nugraha
Kelas: 9H
Setelah membaca cerpen tersebut kita sebagi murid harus tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah di terapkan di sekola maupun di luar sekola ttp protokol no.1.dan saya merasa menyesal atas tugas yang saya blum kerjakan saya akan menyelsaikan tugas yang semestinya harus di kerjakan..agar tidak menumpuk dan tidak tmbh banya.untuk novel ini sangat bagus patut di kasih apresiasi berupa nilai 1000
BalasHapusSekian assalammualaikum.
Nama:ladi
HapusKls:9H
Setelah saya membaca cerpen tersebut , sya berpikir bahwa kita harus selalu bersyukur akan diberinya nikmat hidup di masa seperti ini , dan mengambil hikmah bahwa kita harus selalu menghormati dan menghargai jasa jasa guru yg telah memberikan ilmu untuk kita walaupun keadaan sedang di landa virus wabah corona, maka dari itu kita harus selalu berusaha dan mempelajari ilmu yang telah guru guru berikan kepada kita , menghargai kepada guru guru ,mereka selalu berusaha yang terbaik untuk murid murid nya dan selalu sabar menghadapi murid muridnya .
BalasHapusNama: Kirani Aprima
Kelas9h
Setelah membaca cerita pendek ini saya mengambil kesimpulan atau hikmah dari cerpen ini bahwa Kita harus menghargai Guru Dengan cara mengerjakan tugas tugas yang telah diberikan oleh guru,dan saya termotivasi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru dengan lebih giat lagi
BalasHapusNama: Muhammad Faiz Akmal Jakarya 9J
Kelas 9J
Ceritanya sangat menarik dan banyak pembelajaran yang bisa saya ambil dari cerita ini.contohnya takdir. Ada takdir yang dapat di ubah dengan pilihan.tidak ada yg di takdir kan menjadi bodoh melainkan malas saja.tergantung pada diri kita sendiri.dan dari cerita ini juga saya belajar untuk lebih menghargai guru.dan saya juga lebih memperhatikan kebersihan,pola makan,dan berolahraga secara teratur.karna sehat itu mahal.
BalasHapusNama:Melisa Zahra Alfira
Kelas:9J
setelah saya baca cerpen di atas, saya jadi tergerak untuk menyelesaikan semua tugas sekolah, karena saya sering kali menunda-nunda dan pada akhirnya saya kewalahan. alhamdulillah Allah memberi kesempatan untuk bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka kembali, walaupun dengan waktu yang terbatas, karena bagi saya pembelajaran secara daring membuat saya kesulitan dalam memahami materi atau mata pelajaran yang belum saya kuasai.
BalasHapuspanjang umur dan sehat selalu untuk para guru dan teman-teman semua, semoga wabah ini cepat berakhir. Amiin YRA...
Nama : Ayu Defanadia Safitri
Kelas : 9H
Semangat, Ayu!
Hapusassalamu'alaikum pak, selamat malam. saya indah kirana putri kelas 9 H izin berkomentar 🙏🏻 banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita ini. mulai dari point terpenting yaitu ketika dirumah, tak semua orang tua bisa mengambil peran sebagai seorang guru. tapi disekolah, semua guru pasti sudah berperan menjadi orang tua siswa. virus Covid ini tak memberi aba - aba kedatangannya, di tengah hiruk pikuk kehidupan manusia yang tengah sibuk dengan urusannya masing masing, Covid datang menerjang dan meluluh lantakkan semua aspek kehidupan. karna tak semua rencana akan berjalan sebagaimana yang kita pikirkan. kita punya rencana, tapi Allah punya takdir yang tak akan pernah bisa di duga. sama hal nya ketika anak anak kelas 9 I yang berencana untuk memberi bapak surprise tapi si confetti tak ingin mengeluarkan suara dan akhirnya mematahkan rencana mereka. dan setelah membaca cerita pendek ini, saya jadi tahu bagaimana effort dan perjuangan seorang guru ketika suasana tengah genting tetapi mereka harus tetap berbakti pada pekerjaan nya di tengah virus yang teramat ganas. mulai dari kebiasaan belajar yang hanya sebatas lewat layar hp / laptop, belum lagi di tambah dengan banyaknya siswa yang jarang sekali mengerjakan tugas dengan berbagai alasan dan sayapun jadi sebagian dari siswa yang jarang mengerjakan tugas itu. tapi mereka tidak tau bagaimana susahnya seorang guru yang harus tetap mendidik dan mengajar di tengah segala keterbatasan. maka dari itu, ketika tanggal 27 November saya sebagai perwakilan anggota Osis SMP 3 Ngamprah ingin memberikan sedikit penghargaan bagi guru guru yang telah berjuang melewati berbagai macam rintangan di tengah wabah ini. meskipun kami sadar, semua jasa yang Bapak Ibu beri tidak akan pernah bisa kami balas. hanya sebuah momen yang masih jauh dari kata sempurna yang dapat kami persembahkan untuk Bapak dan Ibu Guru Tercinta. banyak sekali pelajaran setelah virus Covid itu datang menerjang dan beberapanya ada dalam cerita pendek ini, salah satunya adalah kesadaran untuk selalu melaksanakan 5 M, seperti yang bapak tulis yakni Memperbanyak Do'a, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Memperbanyak Sedekah juga ajaran untuk selalu berikhtiar dan menjauhi kemudharatan meski sesekali jauh dari yang namanya patuh, tak apa manusia kan gudangnya salah ehehe. cerita yang di kemas dengan apik juga dengan gaya bahasa yang 'kekinian' membuat siapapun yang membacanya tak akan merasa bosan & jenuh. saya adalah orang yang sangat sangat bersyukur dapat membaca cerita yang sangat warbasyahh ini. semoga kedepannya Bapak bisa membuat cerpen cerpen yang bisa menyadarkan para siswa / siswi agar tetap menghargai perjuangan seseorang, terutama seorang guru.
BalasHapusNama : Indah Kirana Putri
Kelas : 9 H
👏👏👏👍
HapusAssalamualaikum wr.wb
BalasHapusketika saya membaca cerpen di atas merasa sangat terharu karena jasa guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menunjang pembelajaran walaupun daring saat tatap muka pun guru jadi masuk 2 kali karena ada dua sesi, tanggapan setelat membaca cerpen di atas saya akan lebih bersemangat untuk mengembangkan kemampuan diri dalam mengerjakan tugas supaya nilai nilai cukup dan tak tertinggal , mengerjakan tugas lebih tepat waktu atau sebelum tenggat nya.
Untuk guru guru semua yang mengajar saya ucapkan terimakasi atas berkat bapak/ibu saya bisa belajar 'apasi yang namanya pidato persuasif?' atau hal apapun dalam bidang mapel masing-masing. Saya sudah menggangap guru sebagai orang tua ke dua karena mereka sangat telah berjasa dan saya belum tentu bisa membalas semua yang guru-guru ajarkan kepada saya, sangat terimakasi termotivasi atas cerita cerita dari pengalaman guru guru di sekolah. Saya hanya bisa berdoa semoga guru guru di balas kebaikannya oleh Allah SWT karena sudah mengajari kami sebagai murid agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi apapun hal itu menjadi pembelajaran dan ambil hikmah positifnya.
satu hal lagi, semoga covid cepat hilang dan benar benar musnah tidak ada lagi agar kegiatan pemebelajaran kembali normal semula tidak ada kendala sistem pendidikan lagi, aamiin.
sekian tanggapan dari saya
Wassalamualaikum wr.wb
nama : Nafa Azzahwa
kelas : 9H
Setelah saya membaca cerpen tersebut,Allhamdullilah banyak sekali hikmah yang saya dapat..tapi disini saya mengambil 2hikmah yang ditulisnya ya yang pertama saya sangat setuju dengan kata yang "aku berusaha menerapkan 5M" karena sebenarnya ya emang benar sekali,kita hidup bukan sekedar menerapkan 3m yg seperti memakai masker,jaga jarak,dan cuci tangan yg diterapkan ketika pandemi ini.Tetapi kita juga perlu memperbanyak berdoa agar wabah cepat pergi/berlalu dan memperbanyak bersedekah juga.
BalasHapusDan yang kedua disaat kita belajar daring ataupun sudah ptmt disaat ini kita harus sangatlah bersyukur dan berterimakasih kepada guru-guru yang sudah sabar mendidik kami, mengajarkan kami,dan yang lainya masi banyak jasa-jasa yang mereka berikan..Semoga kelak menjadi kebaikan dan keberkahan Aamiin,dan kita juga sebagai murid harus selalu menghormati dan selalu menghargai perjuangan guru yang sudah mengajar kita disaat daring maupun ketika ptmt yang dibatas sekarang walaupun hanya ada waktu 1jam ,kita harus memanfaatkan dan memahaminya..ya berapapun nilai yang kita dapatkan tidak apa"kita harus selalu bersyukur semoga dari situ kita bisa lebih giat lagi dalam belajar dan bisa menjadi motivasi juga untuk kedepannya.
Nama:NG.Gita Halimatusa'diah
Kelas:9h
Semangat, Gita!
Hapussetelah saya membaca cerpen tersebut ada hikmah yang saya dapat yaitu menerapkan 3m(menjaga jarak,mencuci tangan,dan menjaga jarak) tapi ada 2m yang tertinggal yaitu (memperbanyak berdoa dan memperbanyak sedekah).semoga cerpen tersebut juga dapat memotivasi yang lain aminnn
BalasHapusnama:rifqi maulana malik
kelas:9f
Setelah selesai membaca cerpen ini, aku sedikit tertawa karena terdapat kisah yang sedikit konyol di dalamnya. Tapi ada beberapa hikmah yang dapat aku ambil di dalamnya, salah satunya adalah selalu bekerja keras dalam suatu takdir dan pilihan karena memang harus sudah seperti itu jalannya.
BalasHapusNama : Harits Althaf Ridwan
Kelas : 9F
Assalamualaikum.Wr.Wb
BalasHapusSetelah saya membaca kisah nyata yang di jadikan sebuah tulisan yang menggunakan kata-kata yang menarik, juga mudah di mengerti. Salah satu hikmah yang bisa saya ambil adalah silaturahmi itu sangat penting, apalagi mendo'a kan seseorang tntng kebaikan. Saya juga jadi bisa merasakan sudut pandang guru terhadap siswa, bagaimana cara guru membuat siswa/i nya bahagia itu berbeda-beda. Salah satunya cara pak andri memperlakukan para siswa kelas 9i, walaupun bapak sudah tau tpi bapak berusaha menyembunyikan itu agar mereka merasa rencananya sesuai yang mereka inginkan, walaupun ternyata gagal bapak tetap menghargai perjuangan mereka dengan cara yang sangat unik ... di jadikan sebuah kisah yang bisa di nikmati banyak orang, dan membuat orang lain pun bisa merasakan suasana ceritanya.
untuk kritiknya mungkin hanya masih banyak kata² yang salah (typo)
contohnya pada kutipan berikut:
"Akuberusaha menerapkan protokol 5M"
pada paragraf ke-5.
Mugkin seharusnya kata "aku" dan "berusaha" terpisah.
Itu saja yang dapat saya sampaikan, mohon maaf jika kritikan saya juga salah.Terima kasih.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
Nama: Marcella Cheryl
Kelas: 9F
Dari cerita pendek ini saya mengambil hikmah bahwa Jasa guru terhadap kita sangatlah besar, Guru merupakan orang yang memberikan kita ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk hidup bahagia di dunia ataupun di akhirat kelak dan saya menjadi termotivasi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru dengan lebih giat lagi.
BalasHapusNAMA : M.RIZKY.FADHILAH
KELAS : 9J
Sedegtelah saya membaca cerpen tersebut saya dapat mengambil hikmahnya yaitu kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan kita juga harus menghargai jasa para guru yang sudah mengajar kita,dan juga kita harus mengerjakan tugas yg diberikan oleh guru tersebut.
BalasHapusNama: Melky Alenskia S
Kelas: 9H
Assalamualaikum Alhamdulillah Setelah membaca Cerpen di atas saya mengambil hikmah dari cerpen ini bahwa Jasa guru terhadap kita sangatlah besar,Guru merupakan orang yang mendidik kita sehingga kita selalu berperilaku terpuji dan
BalasHapusGuru merupakan orang tua kita selama kita di sekolah, sekarang saya menjadi termotivasi untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru dengan lebih giat lagi.
Dalam kondisi sekarang ini yang masih belum normal, karena adanya wabah covid 19 yang mendunia khusus nya di Indonesia sampe saat ini khusus nya dalam bidang pendidikan masih belum bisa secara normal di terapkan dengan cara tatap muka maka dari itu kita harus tetap waspada dan tetap menjaga protokol kesehatan yang telah di anjurkan oleh pemerintah supaya wabah ini cepat hilang dari dunia khususnya di Indonesia.
NAMA : AFRA AULIA
KELAS 9J
Dari cerpen di atas,saya menyimpulkan bahwa kita harus selalu bersyukur atas karunia Allah atas kesehatan agar bisa mengikuti pembelajar PTMT,dan isi dari cerpen ini adalah untuk kita senantiasa belajar dalam keadaan Daring/Luring, dan kita harus mengerjakan tugas agar tidak menumpuk di akhir dan saya berterima kasih kepada Guru karena telah mengajar dengan sepenuh hati, Wassalamu'alaikum.WR.WB
BalasHapusKelas : 9G
Nama : Hendrawan.N
Cerpen diatas sangat menarik. Cerpen ini memberikan kesan lucu dan memberikan pelajaran berharga. Saat aku membaca novel ini, aku sangat tertarik dengan bahasan di awal yaitu tentang pandemi covid-19. Ketika aku membaca bagian bawah, aku tertawa karena lucunya kejadian anak anak 9i yang ingin memberikan kejutan di hari guru😂. Cerpen ini memberikan pembelajaran yang baik, dan pastinya juga sangat menghibur, membuat mood aku naik kembali... Semoga dunia pendidikan kedepannya semakin membaik lagi, dunia semakin pulih, semuanya selalu di berikan kesehatan, dan semoga para guru yang telah memberikan waktu mereka untuk mengajari ilmu kepada para siswa-siwi, kebaikannya di balas di akhirat nanti. Aminn. Makasih Pak Andri, 3 tahun udh ngajar aku, salam cinta dari Safina 🥰.
BalasHapusNama: Safina tri Maharani
Kelas: 9F
first impression saya pada cerpen ini adalah unik, cerpen ini juga sangat menarik dan bisa dinikmati banyak orang selain murid-murid smp 3 Ngamprah, cerita yang positif juga cerita yang sangat menghibur membuat orang yang malas atau tidak suka membaca semakin menyukai kegiatan membaca.
BalasHapusSemoga semua guru guru di Indonesia dan dunia diberikan kesehatan serta kelancaran dalam mengajar.
tatya n.w 9i
Cerpen ini mengajarkan bahwa kita harus tetap bersyukur dalam keadaan saat ini,menghormati guru yang telah mendidik kita karena tanpa mereka kita bukan apa apa.
BalasHapusCerpen ini juga mengajarkan kita untuk menghargai apa yang telah orang lain perbuat untuk kita.
Nama:Zhila Zeliyanti
Kelas:9F
BalasHapussetelah saya membaca cerpen diatas, saya belajar dari cerpen ini bahwa menghargai itu sangat penting dalam hal apapun, contohnya seperti bapa, ketika kejutan ulang tahun yang kita rayakan pada waktu itu, ada kesalahan teknis hhe, tapi bapa tetap menghargai atas kemeriahan nya, sekian dari saya
-dari gadobangkong untuk bapa
BalasHapusbtw ini candra pa, ko uknown ya tulisan nya
Setelah saya membaca cerpen di atas saya berpikir jika kita saat belajar daring sulit karena banyak kendala seperti sinyal, kuota maka pada saat sekolah tatap muka harus nya Bisa lebih rajin dan menghargai guru dengan mengerjakan tugas yang masih kosong
BalasHapusGalang nazharul setiana
9j
Dari sekian cerpen diatas, bahwa kita harus lebih menaati protokol kesehatan (3m)yaitu mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker,
BalasHapusDan kita agar lebih aman ketika kita menaati (proses) tersebut ,
Dan dicerpen ini bahwa kita harus menhargai kepada guru , dan bahwa kita harus menghargai apa yang telah orang berbuat kepada kita .
Wulan widya n
Kelas 9f
Setelah Saya selesai membaca cerpen diatas, saya dpt menyimpulkan bahwa jasa guru sangat lah besar, karena selalu berusaha dalam mendidik murid - muridnya secara maksimal. Apalagi yg saat ini terjadi wabah covid -19 yang melanda seluruh dunia, semua dibatasi oleh pemerintah seperti sekolah yang menjadi daring / online dan harus selalu menerapkan protokol 3M/5M (bagi muslim). Dampak yg kita dapatkan adalah murid murid yang menjadi minim pengetahuan dan minim pengertian karena tidak dapat ilmu secara maksimal.
BalasHapusWalaupun begitu guru - guru selalu berusaha maksimal dalam mendidik murid - muridnya agar dapat mengerti pelajaran secara maksimal. Jadi jasa guru itu sangat lah besar oleh karena itu, kita sebagai siswa harus menghargai guru - guru dan menghormatinya.
Nama : M. Rafly . Shiddiq
Kelas : 9i
Saya menjadi merasa sedikit termenung setelah membaca cerpen tersebut. Bagaimana tidak? ternyata semua guru juga merasakan sulitnya pembelajaran daring.
BalasHapusSelama 2 tahun kebelakang saya baru sadar kesibukan guru tidak hanya untuk siswa, mulai dari memberikan tugas, menentukan jadwal meet yang pasti akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar, belum juga untuk mengurusi keluarga atau pun diri sendiri.
Selama pembelajaran daring saya selalu merasa "kenapa sih ini tugasnya banyak banget, belum ada latihan sana sini, capeee astaghfirullah" dalam hatiku yang hanya mementingkan diri sendiri. Saat itu saya memang belum sadar akan sulitnya para guru untuk menuaikan jasa nya kepada para murid.
Hati terasa bersedih betapa saya tidak menghormati para guru yang sudah berjuang memberikan waktu dan tenaganya untuk kita, para siswa tercintanya.
Nama: Sabilla Zahra S R
Kelas: 9G
Cerpen diatas membuat saya ikut merasakan suasana susah dan senang yang membuat saya untuk belajar lebih giat dan mengerjakan tugas tepat waktu
BalasHapusKesulitan yang terpancar di cerpen menggambarkan bahwa kita semua sudah bosan dengan wabah covid 19 maka dari itu kita sebagai pelajaran harus manaati protokkl kesehatan. Dan juga Terimakasih kepada semua guru yang mengajar karna kalian kami masih bisa menuntut ilmu
Arkan Raihan
9J
Setelah membaca cerpen tersebut, aku kembali teringat dengan kejadian itu, dimana kejutan yang sudah disiapkan malah tidak berjalan sesuai rencana, hahaha, tapi itulah takdir yang sudah Allah SWT. tetapkan pada hari itu.
BalasHapusSebelumnya aku sangat berterima kasih ke pak Andri karena pak Andri sudah menghargai kejutan yang diberikan siswa/siswi kelas 9I untuk bapak walaupun itu bisa dikatakan sebagai kejutan yang gagal, tapi bapak tetap menghargai itu semua, terima kasih pak🙏🏻.
Saat pak Andri masuk ke kelas dan ternyata alat utama untuk kejutan tersebut tidak berfungsi, semua siswa/siswi 9I kecewa, tapi ada 1 orang siswa yang meminta bapak untuk keluar sebentar dari kelas sembari menunggu alat nya diperbaiki. Bapak kemudian masuk lagi kedalam kelas untuk memberikan ekspresi kaget (sebenarnya udah gak kaget) tapi masih saja alat itu tidak mau meledak, disitu kami semua sangat kecewa karena merasa kejutan tersebut gagal, dan itulah yang dinamakan "Takdir". Walaupun kami sudah mencoba berkali kali untuk memperbaiki nya tapi tetap tidak berhasil itu sudah takdir dari Allah SWT., setidaknya kami semua sudah berusaha untuk membuat kejutan tersebut berjalan sesuai rencana, tapi ternyata rencana tersebut tidak berhasil, percayalah itu sudah menjadi takdir dari Allah SWT. dan kami semua tidak bisa merubah takdir tersebut.
Nama: Jati Bintang S.K.P
Kelas: 9I
Setelah membaca cerpen ini, saya mendapatkan nilai-nilai yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan yaitu:
BalasHapus1)Bahwa dalam setiap musibah akan selalu ada hikmah yang dapat dipetik
2)Dalam setiap kondisi kita harus tetap melibatkan Allah dengan cara berdo'a agar kita terhindar dari hal yang buruk
3)Kondisi pandemi menyadarkan kita bahwa pertemuan yang tak berjarak adalah salah satu nikmat yang Allah SWT berikan yang terkadang tidak pernah kita syukuri
4)Kita harus saling mendoakan dalam kebaikan
5)Pentingnya menjaga tali silaturahmi karena sejatinya silaturahmi itu menyatakan dengan cinta dan kasih.
Nama:Nazwa Alyani 9H
Kelas :9H
Assalamualaikum wr.wb saya Nabila Dwiyanti dari kelas 9f🙏🏻
BalasHapussetelah saya membaca cerpen tersebut,banyak sekali hikmah yg tersemat didalamnya salahsatunya yang membuat saya tertarik cara ''menghargai'' yapp pada kalimat ''tidak semua orang tua bisa menjadi guru'' saya berfikir bahwa semua guru dapat berprofesi dengan keduanya bukan?hanya saja dibatasi oleh waktu karena hanya disekolah saja..
Untuk itulah kita sebagai anak atau muridnya wajibb untuk menghargai mereka karena jutaan bahasa,ilmu mereka berikan untuk kitaa dengan cara hal kecil sajaa sprti mengerjakan tugas tepat waktuu,tutur kata yg sopan dan mau belajarr agar ilmu yang diberikan guru kitaa tidak sia sia..
buatlah bangga gurumu dengan prestasii kita dari apa yang mereka berikan..
untuk itulah adanya hari guru,semuanya antusias untuk merayakannya karena setidaknya kami telah bekerja keras untuk membuat kalian tersenyum dihari itu...
Dan yang saya salutt disini juga bapa pada peristiwa 9I bapa juga dapat menghargai kerja keras para siswa kelas 9i yg telah memberikan kejutan meskipun dengan sedikit kendala yang menggelitik..
Aku di takdirkan untuk berada di kelas 9i, aku senang menjadi siswa 9i. Aku senang bertemu dengan bapak/ibu guru yang telah mengajar dan mendidik ku dengan sabar. Selain itu saya juga senang bisa bertemu dengan teman-teman yang baik, ceria, meskipun kalau bercanda kadang suka berlebihan. Semoga dengan Hari guru ini menjadi jalan kebaikan bagiku,serta menjadikan ku lebih semangat dan rajin dalam mengerjakan tugas.
BalasHapusNama: Hendriawan Nuryadi
Kelas: 9i
Setelah membaca cerpen di atas kita tau , bahwa bukan murid saja yang kesusahan dalam pembelajaran daring ,guru pun merasakan kesusahannya mulai dari membalas notif wa para orang tua siswa , memberikan tugas, dan menjelaskan materi dengan waktu yang terbatas.
BalasHapusMaka dari itu kita harus mensyukuri ,karena telah menurunnya angka orang yang terpapar covid. Sehingga sekolah sudah banyak di buka, sekarang tinggal kita yang harus lebih giat dalam belajar dan mengerjakan tugas.
Yang bisa dijadikan pelajaran hidup, yaitu
Dalam cerpen wajib ada konflik agar lebih seru, sedangkan dalam kehidupan nyata jangan coba-coba menciptakan konflik ,karena akan mempersulit hidup. Seperti halnya dengan memperlambat mengerjakan tugas, karena akan mempersulit saat pembagian raport.
Nama : Raihan Rifki N. S
Kelas : 9 I
Assalamualikum wr.wb
BalasHapusDari cerita di atas saya mendapatkan banyak hikmah dan sebelumnya saya sangat berterimakasih kepada Pak Andri karena sudah mengapresiasikan kejutan yang sudah kami rencanakan meskipun itu tidak berjalan dengan apa yang kita rencanakan tapi semoga kita selalu mendapatkan hikmah dengan apa yang sudah kita lakukan.
Saat pandemi dulu susah sekali untuk kita beraktivitas keluar seperti berkumpul dengan keluarga, sekolah, kerja, dan lain lain bahkan di tv saya melihat banyak sekali orang yang meninggal karena virus ini dan kasus covid pun sangat banyak tidak seperti sekarang alhamdulillah kasus covid sudah menurun dan sekolah pun sudah bisa bertatap muka meskipun masih dibatasi tidak seperti dulu sebelum pandemi san sebelum adanya virus covid kita bisa keluar dan sekolah tanpa menggunakan masker tanpa menjaga jarak satu sama lain tetapi kita harus tetap bersyukur karena kita bisa melawati semuanya dan kita bisa terhindar dari virus covid ini, ini semua karena usaha kita yang selalu menerapkan 5M dan tidak lupa juga ini semua karena kehendak Allah SWT.
Tetaplah terapkan 5M supaya kita bisa terus melakukan sekolah tatap muka karena menurut saya sekolah tatap muka lebih nyaman dibandingkan dengan sekolah daring dan banyak sekali hikmah yang kita dapatkan saat sekolah bertatap muka seperti bisa bertemu guru di sekolah dan teman teman.
Nama: Andini Annafiah
Kelas: 9I
Cerpen di atas,mengajarkan kita untuk selalu bersyukur walaupun kita masih dalam keadaan pandemi tetap semangat belajar walaupun daring dan Alhamdulillah sekarang udah ada PTMT walaupun masih terbatas waktu,satu yang saya rasakan selama belajar daring jangan dijadikan beban tugas-tugas yang diberikan para Guru,karna para Guru selalu memberikan yang terbaik pada murid didik nya dan ilmu yang kita dapat akan bermanfaat nanti pada waktunya.
BalasHapus"Jangan selalu katakan 'masih ada waktu' atau 'nanti saja'. Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak."Kata-kata itu tepat buat memotivasi kita untuk tidak menunda-nunda mengerjakan tugas.Dengan itu cara kita untuk menghargai dan berterima kasih kepada para Guru,khususnya wali kelasku Pak Andri yang tak bosan-bosan membimbing dan mengingatkan kami.Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa,terima kasih🙏.
Namun dibalik cobaan ini ada hikmah nya,seperti hal-hal baru sebelumnya yang belum kita dapatkan selama tatap muka,contohnya bisa menggunakan e-learning sekolah dengan internet,menggunakan google meet,zoom dll.Hal tersebut membuat kita lebih paham dalam menghadapi kecanggihan teknologi.
Mudah-mudahan cobaan ini segera berakhir supaya pendidikan normal seperti sebelumnya,dan kita tetap melaksanakan 5M,dan jangan lupa selalu melibatkan Allah pada setiap langkah,dengan selalu ber do'a.
Nama:Aisyah okta viona
Kelas:9i
Aku pun menjadi berpikir waktu begitu cepat berlalu, pembelajaran daring akan menjadi luring, jujur aku pun sudah terbiasa untuk sekolah daring, dan sekarang aku sedang membiasakan diri untuk belajar luring. Ah kesulitan dalam belajar daring pun ku alami, namun biarkan itu menjadi cerita sulit ku untuk mencapai titik ini. Aku pun ikut bahagia ketika bapak mendapatkan kejutan di hari guru ,meskipun aku tak turut hadir, namun aku ikut mendoakan yg terbaik untuk ibu bapak guruku, aku juga ikut bahagia ketika membaca cerita bapak yg memancarkan kebahagian.
BalasHapusNama: Dewi Sapitri
Kls:9i
"Takdir dan pilihan", 2 kata yaitu Takdir - Pilihan yg jelas jelas memiliki arti berbeda.
BalasHapusTakdir (قدر, qodar) adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi secara suka dan tidak suka.
Pilihan adalah berbagai hal yang berbeda dari mana makhluk dapat memilih.
Dalam kehidupan sehari hari kita sering mendapatkan Pilihan, contohnya ketika Guru mengirim tugas untuk siswa siswi tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengerjakan tugas tersebut karena lebih mementingkan bermain, Saat selesai PAS dan dibagikan raport murid tersebut kesal kenapa nilai dia sangat buruk. Aneh, Kenapa ketika guru mengirim tugas tidak langsung dikerjakan saja? Padahal mengerjakan tugas tersebut tidak memakan waktu hingga 1 jam lamanya. Jangan mengatakan dengan "Saya mendapatkan nilai jelek di raport ini sudah Takdir dari Tuhan".
Jika sebelumnya murid tersebut mengerjakan tugas tugasnya dengan rajin pasti nilai raport nya pun tidak akan seburuk itu.
Penggunaan kata Takdir itu hanya untuk jodoh, kematian dll.
Apakah make sense ketika mendapat nilai buruk diraport lalu disebut "ini adalah Takdir dari Tuhan" ? Tidak. mendapat nilai buruk di raport adalah Pilihan.
Apalagi dalam keadaan pandemi Covid saat ini pastinya guru guru kesulitan dalam menerangkan materi pembelajaran. Guru sudah bersusah payah dengan berusaha untuk mengajar melalui G-meet & Google clasroom. Walaupun sekarang sudah PTMT bukan berarti tugas tugas di GC tidak dikerjakan, Karena nilai tugas harian bisa jadi nilai tambahan untuk menutupi hasil nilai ulangan yang kurang dari KKM.
Jadi, Ayo kita harus bisa menghargai perjuangan seseorang yaaa !
Untuk saat ini tidak terasa tp ketika sudah lulus nanti baru terasa hasilnya.
Ya seperti kata kata yang sering Pa Andri bilang, "Penyesalan selalu datang di akhir".
🙏🏻
nama : Selpi widia a
kelas : 9 J
Setelah saya membaca cerpen tersebut, ada hikmah yang saya dapat. Yang pertama, kita harus bersyukur masih diberi kesempatan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, meskipun dengan waktu yang terbatas. Yang kedua, kita harus berusaha mempelajari ilmu yang sudah guru berikan kepada kita, maka dari itu kita juga harus mengerjakan tugas semaksimal mungkin agar mendapat nilai yang bagus dan tidak tertumpuk di akhir
BalasHapusNama: Tasya Nazzala Putri
Kelas: 9H
Assalamualaikum wr wb.
BalasHapusSetelah saya baca cerpen di atas, kita harus selalu menghargai jas guru guru. Saya bersyukur PTM telah dilaksanakan meskipun secara terbatas dan kita harus tetap mengikuti protokol kesehatan dengan cara 5M
Nama: Rahmalia Noviansyah
Kelas:9J
Assalamualaikum Setelah saya membaca teks cerpen diatas walaupun belajar secara daring Karena covid 19 tpi Kita masih bisa belajar namun tidak bisa belajar secara tatap muka di tengah kondisi seperti ini, tetapi kita masii bisa tatap layar melalui google meet dan semoga pendemi ini segera berakhir agar bisa belajar normal lgi yaitu PTM Dan jangan lupa untuk menerapkan protokol 5M yaitu memperbanyak do'a, memakai masker,Mencuci tangan,menjaga jarak Dan memperbanyak sedekah sebagai Muslim. Dan juga kita harus bersyukur atas karunia Allah atas kesehatan agar bisa mengikuti PTM walaupun terbatas dan kita bisa belajar menghargai itu sangat penting dalam hal apapun yg telah orang perbuat kepada kita dan sebaik nya kita mengerjakan tugas sesuai kamampuan kita karena lebih cepat lebih baik sebelum Penyesalan datang di akhir dan jangan lupa untuk selalu melibatkan Allah pada setiap langkah dengan selalu Ber do'a
BalasHapusNama:Siti dalfiah
Kls: 9J
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusSetelah saya membaca cerpen ini saya dapat menyimpulkan bahwa tidak semua orang tua bisa menjadi guru,karna jasa guru terhadap kita sangat besar,karena guru selalu memberikan yg terbaik untuk mengajar murid²nya dengan baik,apalagi dikondisi saat ini covid-19 melanda seluruh dunia oleh karena itu kita harus terapkan 5m
Deviana putri alifia
9h
setelah membaca cerpen di atas kita sebagai murid juga mempunyai tanggung jawab di sklh yaitu mengerjakan tugas tepat waktu dan mendapatkan yg memuaskan,saya menyesal karna sering menunda nunda tugas sehingga menyebabkan tugas yg menumpuk maka dari itu marilah kita lawan rasa malas kita
BalasHapusMarshanda nayla
9i
setelah membaca cepren ini, sya merasa jadi merasa bersalah karena sering menunda mengerjakan tugas, kedepan nya sya akan berusaha lebih giat untuk mengerjakan tugas dan menghormati guru serta sya akan mengambil hikmah yg ada di cepren ini.
BalasHapusNama : Dwi Azka Reihan
Kelas : 9F
setelah saya membaca teks cerpen di atas banyak sekali pljrn yg kita ambil srti untuk lebih menghargai guru ,sya juga akan lebi bersmngat lagi untuk bljr dan mngrjakan tugs dngan rajin supaya dapat nilai yg cukup dan tdak ketinggalan ,dan kita juga tdk bole lupa hrus mngikuti protokol kesehatan dngn cara 5m itu
BalasHapusbunga amelia 9j
Alhamdulillah aku mendapatkan wali kelas yang sangat luar biasa Ia adalah pak Andri Rahmansah aku belajar banyak darinya mengenai pelajaran dan hal yang lainnya di luar itu. aku selalu ingat pesan beliau hidup itu antara takdir dan pilihan. seperti halnya aku dipertemukan dengan Pak Andri sebagai wali kelasku itulah takdir, sementara pilihannya aku harus tetap semangat belajar dengan guru siapapun aku dididik, karena mereka tetap menjadi orang tuaku di sekolah.
BalasHapus25 November 2021, dimana hari itu adalah hari yang mengesankan. hari guru tahun ini bisa dirayakan dengan tatap muka kami masing-masing kelas berusaha untuk mengucapkan kepada wali kelasnya masing-masing. Seperti kelasku di mana kami telah menyiapkan kejutan sedemikian rupa. tapi kejutan kami gagal, yang pertama Pak Andri sudah mengetahui rencana kami dan yang kedua poper partynya tak berfungsi. Jujur kami kecewa karena tak sesuai dengan ekspektasi. Man anna man anna man anna laulakum. Siapakah aku Bila Tanpamu wahai Guruku terima kasihku untukmu tidak bisa kubalas Jasamu. Terima kasih pak yang selalu sabar membimbing dan membekali berjuta ilmu pada kami, untuk kami menjadi generasi bangsa yang mampu menjaga serta membangun masa depan pribadi, keluarga, maupun untuk negara kita ini. Terima kasih guruku yang telah memberiku berjuta pengalaman hidup dan berjuta ilmu pengetahuan. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa We love you!
NAMA : FACHRA SAE PUTRI R.
KELAS : 9I
cerpen diatas mengajarkan kita untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan serta mengajarkan kita untuk selalu selalu besyukur dalam keadaan apa pun, kita harus rajin belajar walaupun daring dan alhamdulillah sekarang sudah ptmt walaupun terbatas. disaat covid 19 melanda di indonesia memang kami semua mengalami kesuliatan dalam belajar atau dalam hal apa pun, tapi dapat kita ambil hikmah dari covid 19 tersebut kita tuu jadi harus lebih menjaga kesehatan, menjaga kebersihan supaya tidak terpapar virus tersebut, dan kita lebih sering berkumpul bersama keluarga. untuk itu saya sangat berterima kasii kepada wali kelas khusus nya pa andri yang telah mendidik kami selama daring, dan mengingatkan untuk tugas yang kepada murid yang belum tuntas tugasnya, kami berterimakasih banyakk
BalasHapusNama: Zahidah Nisrina
Kelas: 9I
dari cerpen diatas kita jadi tau, bahwa tidak semua orang tua bisa menjadi guru, selain waktunya yang terbagi untuk mencari nafkah, masih ada orang tua yang kurang di pendidikan formalnya
BalasHapusselain itu banyak dampak negatif yang terjadi ketika pandemi melanda dunia(khususnya Indonesia), hampir seluruh kegiatan manusia terhambat, begitu pula di dunia pendidikan, guru dan murid merasakan sekali dampaknya dari sekolah offline jadi online, dari tatap muka langsung jadi via zoom/meet,dan masih banyak lagi
tentunya kita ingin sekali hidup seperti dulu lagi yang normal, tetapi virus corona ini masih saja ada dan belum benar" hilang, seperti yang ada di cerpen ini "hidup ini antara takdir dan pilihan", jika kita ingin segera kembali ke kehidupan normal, cobalah untuk menetapkan 5M, yaitu Memperbanyak Do'a, Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, dan Memperbanyak Sedekah.
untuk hari guru, saya jadi mengerti bahwasanya guru itu mengajar bukan sekedar mengajar saja, tetapi ia mengajar dengan penuh kasih sayang kepada murid"nya tanpa meminta timbal balik.
untuk guru"ku semangat mengajarnya, kami berjanji akan belajar lebih giat lagi!
"Akan selalu ada orang baik disekitar kita, bila kau tak menemukannya, maka jadilah salahsatunya"
Tyo maulana iqhsan 9G
Setelah saya membaca cerita pendek ini saya mengambil hikmah bahwa kita harus menghargai guru dengan cara mengerjakan semua tugas yang telah diberikan oleh guru dan saya termotivasi untuk menjadi lebih baik dalam hal mengerjakan tugas dari guru
BalasHapusNama: Fajrian Faris Danish
Kelas: 9J
Setelah saya membaca cerpen ini saya mengambil hikmah bahwa kita harus menghargai guru dan mendengarkan apa yang guru sampaikan kepada kita, mengerjakan semua tugas yang telah diberikan oleh guru. Saya termotivasi untuk menjadi lebih baik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
BalasHapusNama: Ikhsan Raya Arifandra
Kelas: 9J
Setelah saya membaca cerpen di atas hikmah yang bisa di ambil saling mendoakan dalam kebaikan,silaturahmi dan sebagai murid harus menghargai guru atau melakukan kewajiban seorang murid dengan mengerjakan tugas,baik daring maupun saat di sekolah karna setiap kegiatan yang kita lakukan pasti ada hikmah nya terutama pada covid 19 kesehatan dan keselamatan lebih penting dengan memodal kan 5M yaitu memperbanyak doa,memakai masker,mencucitangan,menjaga jarak,memperbanyak sedekah
BalasHapusNama:Noviana Dwi Safitri
Kelas:9G
setelah saya membaca cerpen tersebut, intinya kita sebagai siswa/siswi, harus tetap rajin walaupun nilai yang kita capai itu tidak bagus tetapi kita harus bangga dengan hasil kerja keras kita sendiri.
BalasHapusNama:M.Razwa.R.S
Kelas:9G
cerpen diatas mengajarkan kita untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, dan kita sebagai murid harus tetap menjalankan kewajibannya sebagai siswa walaupun dengan keadaan yg terbatas
BalasHapusnama: zalfa alya fadhilah
kelas 9j
Setelah membaca cerpen tersebut saya paham bahwa, walau sedang keadaan pandemi covid 19 kita masi tetap bisa untuk belajar/menunjang pendidikan secara daring atau offline dan kita sebagai murid harus menghargai kerja keras guru yang tetap mengajar walau secara daring/offline dengan mengerjakan tugas tepat.
BalasHapusterutama pada covid 19 kesehatan dan keselamatan lebih penting dengan memodal kan 5M yaitu memperbanyak doa,memakai masker,mencucitangan,menjaga jarak,memperbanyak sedekah.
Nama:Ahmad Fauzan.b
Kelas:9G
Walau covid 19 melanda tapi kita masih bisa memberi kejutan walau pun gagal
BalasHapusSetelah saya baca cerpen diatas, saya termotivasi untuk selalu giat belajar, walaupun sedang pandemi covid-19. Kadang ada sedikit kendala juga saat belajar daring atau belajar dirumah tapi saya selalu bersyukur allhamdullilah ,karena masih bisa belajar atau menuntut ilmu saat masa pandemi ini, dan saya bersyukur saat ini sudah bisa memulai PTMT di sekolah walaupun terbatas. Disini, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dan ibu guru karena pada saat siswa masih belajar daring dirumah, ibu dan bapak guru sudah bersabar dengan keluh kesah siswa-siswinya saat belajar di rumah, kita harus menghormati ibu bapak guru yang telah mendidik kita selama ini dan ditambah kondisi saat ini yang masih pandemi, saya ucapkan terimakasih kepada bapak ibu guru🙏
BalasHapusChelsea aprillia
9J
Setelah saya baca cerpen di atas saya termotivasi untuk selalu semangat belajar di sekolah maupun daring. Saya merasa bersyukur, karena sekarang saya dapat sekolah tatap muka walaupun terbatas oleh hari dan walaupun saya tidak dekat dengan sebagian teman-teman karena dipisahkannya sesi. Tapi di suatu waktu tepatnya di hari guru, kelas 9I merayakan hari guru dengan mempersatukan sesi 1 dan sesi 2. Disitulah saya mulai bisa berinteraksi dengan teman-teman yang ada di sesi 2. Disini, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah membimbing murid-muridnya dengan sepenuh hati yang tulus. Kita harus menghormati bapak dan ibu guru yang telah mendidik kita selama ini, dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu guru.🙏
BalasHapusNAMA: CAISYHA RASHA ISLAMI
KELAS:9i
Sangat meng inspirasi
BalasHapusNama:m dannis
BalasHapusKelas:9f
Setelah saya baca cerpen di atas sangat menarik untuk di baca atau pun di pelajari
Assalamualaikum WR.WB 🙏
BalasHapusNama saya Refa Fauziah
Dari Kelas 9G
Cerpen ini mengajarkan saya untuk bersyukur kepada Allah SWT karena bisa belajar tatap muka walaupun terbatas saya bisa bertemu teman - teman di kelas setelah dua tahun lamanya. Dan saya sangat berterima kasih kepada seluruh guru yang sudah membimbing saya. Cerpen ini sangat mengajarkan saya untuk lebih menghormati dan menghargai guru. Untuk seluruh guru semoga sehat selalu, panjang umur, berikan kesehatan agar bisa mengajar murid - murid Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu'alaikum WR.WB
👋
”Dalam cerpen wajib ada konflik agar lebih seru, sedangkan dalam kehidupan nyata jangan coba-coba menciptakan konflik. Jangan bermain api”
BalasHapus”Dalam cerpen wajib ada konflik agar lebih seru, sedangkan dalam kehidupan nyata jangan coba-coba menciptakan konflik. Jangan bermain api”
BalasHapus-agisni fadilah
-ix g
setelah membaca cerpen diatas, menyadarkan saya akan peran serta guru bagi kehidupan ku terutama, begitu banyak pengorbanan, rintangan, dan perjuangan yg harus dilalui apalagi di masa pandemi ini, dimana sistem pembelajaran berubah total, bahwa semua orang ternyata belum tentu mampu menjadi seorang guru, Semua itu menyadarkan saya untuk lebih menghargai dan menghormati jasa seorang guru, happy teachers day
BalasHapusKeynara Caezara Sanggabuana Suryanata
Kelas 9F
pandemi ini kita harus menaati protokol kesehatan, mengapa? Itu karena kita masih berada diantara virus corona yang terus berubah menjadi versi baru, salah satunya yang sudah terjadi saat ini adalah omicron, walau aku yakin banyak yang sudah bosan dan menganggap corona sudah tidak ada, tetaplah menaati protokol kesehatan, menjaga kesehatan, dan menjaga kebersihan, corona masih ada oleh karena itu apa salah nya menjaga diri,dari sini kita bisa banyak berdoa agar diamankan di semua urusan tanpa ada kendala, semoga pandemi ini cepat menghilang, satu lagi saya mengucapkan terimakasih kepada guru-guru karna telah mengajar kami, walau beberapa siswa ada yang masih dicicil mengerjakan tugas tapi kalian tetep mau menunggu agar nilai para siswa tidak buruk, itu semua untuk kita semua, oleh karena itu mari teman-teman, kalian bisa mengerjakan semua tugas yang belum... tak ada yang tak mungkin... Fajri D.K. 9G
BalasHapusdari cerita di atas, dapat diambil pelajaran bahwa didalam kehidupan nyata jangan coba-coba memunculkan konflik
BalasHapus-agisni fadilah
-9g
Sangat menarik anak itu ingin mencapai impiannya
BalasHapusM.fauzan
9f