Praktik Baik :
Menjadi Content Creator Bernilai
Citra Roska Awaliyah, M.Pd
Guru IPA SMPN 3 NGAMPRAH
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Menurut laporan We Are Social,
terdapat 204,7 juta pengguna internet di Tanah Air per Januari 2022. Data ini
didukung oleh grafik yang diperoleh dari web statista.com yang
memproyeksikan
bahwa pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 95,2 juta, tumbuh
13,3% dari tahun 2017 yaitu sebanyak 84 juta pengguna. Pada tahun 2019 jumlah
pengguna internet di Indonesia diproyeksikan tumbuh 12,6% dibandingkan tahun
2018, yaitu menjadi 107,2 juta pengguna. Pada rentang tahun 2019- 2023,
pengguna internet di Indonesia diproyeksikan mengalami peningkatan dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 10,2%. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan
bahwa pengguna internet di Indonesia pada rentang tahun 2017- 2023 terus
mengalami peningkatan.
Sampel kecil dapat disurvey di SMP Negeri 3 Ngamprah. Hampir 90% siswa di SMP Negeri 3 Ngamprah memiliki smartphone, dan 100% dari siswa yang memilki smartphone pasti memiliki media social yang digunakan untuk berinteraksi di dunia maya. Hasil wawancara perwakilan siswa kelas 7, 8 dan 9 menunjukkan bahwa media sosial yang dimiliki siswa digunakan hampir lebih dari 15 jam setiap hari. Bahkan ada yang memang tidak bisa lepas dengan smartphone-nya.
Berdasarkan data hasil wawancara, terdapat lima media
sosial yang paling banyak mereka gunakan diantaranya, Instagram, tiktok,
youtube, twitter dan wattpad. Seperti kita ketahui bahwa media social itu
sangat luas kontennya. Semua pengguna media social dapat mengakses berbagai
informasi yang baik ataupun yang belum layak dikonsumsi oleh siswa SMP.
Padahal, dengan sering melihat dan mendengar konten di media social secara
tidak sadar siswa akan mencontoh dan berprilaku seperti yang sering dilihatnya
di media social. Hal ini lah yang menjadi kekhawatiran kami, tim literasi SMP
Negeri 3 Ngamprah, terhadap budi pekerti siswa.
Berdasarkan
keresahan tersebut, akhirnya SMP Negeri 3 Ngamprah melakukan pembinaan dengan
mengadakan Pelatihan Literasi Digital yang bertema Menjadi Konten Kreator
Bernilai. Kegiatan ini merupakan upaya untuk membuka pemahaman siswa bahwa apa
yang ada di media social itu tidak semuanya bisa dikonsumsi siswa. Terlebih,
Ketika siswa membuat konten yang diupload ke media social.
Konten kreator adalah orang yang membuat konten di
dunia digital. Seorang konten kreator berbeda dengan influencer. Semua orang
yang memiliki media social bisa dengan mudah menjadi seorang konten kreator. Seorang
konten creator dapat mengisi konten di berbagai media social tergantung dari
pasionnya. Ada konten creator yang lebih menyukai sebagai penulis, fotografer
atau videographer.
Pada pelatihan literasi digital ini siswa difokuskan
untuk membuat konten videografi. Untuk menghasilkan video yang baik, siswa
dibekali dengan materi penulisan naskah yang baik dan pengambilan video yang
estetik. Selanjutnya, setiap peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan
ilmu yang diperolehnya. Setelah semua paham, peserta diberikan tantangan untuk
memproduksi video yang bertema peduli lingkungan. Peserta dengan hasil terbaik
akan mendapatkan hadiah dari panitia.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar