Futsal Mengantarkanku ke Sekolah Impianku
Pengarang :
Ari Wahyuni
Mbakkk ... aku ketrima di SMA
Garuda "
Suara Dilla adikku membangunkanku
dari tidur siangku.
Lalu "Gubrakkk " suara
pintu kamar terbuka, Dilla dengan semangat melompat ke atas kasur sambil
menunjukan layar hpnya kepadaku.
" Mbak bangun mbak liat
pengumaman ini, aku ketrima mbak di SMA Garuda"
" Hemmm" jawabku dengan
malas, namun sebenarnya aku sudah tau kalau Dilla pasti akan di terima di SMA
Garuda.
Ya SMA Garuda adalah sekolah
favorit di daerahku, sehingga menjadi incaran anak-anak yang baru menamatkan
pendidikan di bangku smp. Tak terkecuali Dilla adikku, sejak dari pembagian
ijasah smp dia sangat bersemangat untuk melanjutkan sekolahnya ke SMA Garuda.
Namun kabar tidak mengenakan itu
datang, ya aturan pemerintah bahwa penerimaan siswa baru melalui jalur zonasi.
Yaitu penerimaan siswa baru di lihat dari jarak rumah ke sekolah.
Rumah kami yang berada di desa
cukup terpencil memang terlampau jauh dari SMA Garuda. Dengan kata lain
mustahil apabila Dilla adikku bisa di terima di sekolah tersebut.
Akhirnya waktu pendaftaran sekolah
pun tiba, ku antarkan Dilla untuk mendaftar di SMA Garuda.
" Mbak dari mana?"
tanya salah seorang guru yang menjadi petugas pendaftaran.
"Kami dari Sukaraja
bu" jawabku
"Wah lumayan jauh yah, kenapa
tidak mendatar di SMA Pancasila saja, kan lebih dekat dengan daerah ibu. Kalau
di sini kayanya tidak masuk zonasi bu karena terlalu jauh"
Dilla menggenggam tanganku,
menandakan dia ketakutan mendengar perkataan si ibu.
Lalu aku berbisik untuk
membesarkan hatinya " udah gak apa-apa kita coba dulu siapa tau rezeki, ya
udah mbak ke kamar madi dulu yah"
Saat masuk ke kamar mandi tiba-tiba
aku berpapasan dengan salah seorang guru di SMA Garuda yang ternyata adalah
temanku di kegiatan Pramuka dulu, ya dia adalah Mas Budi teman di Kwaran
Sukaraja.
Kami pun berbincang sebentar lalu
berpisah karena Mas Budi masih ada kegiatan lain.
"Mbak dari mana aja sih, ke WC
aja lama banget" tanya Dilla kepadaku
"Maaf tadi mbak ketemu sama
Mas Jati teman mba waktu masih aktif di pramuka, kami berbincang sebentar"
"Ya udah ayo pulang, sudah
selesai kan pendaftarannya?"
"Udah " jawab Dilla
sambil cemberut .
Dengan hati deg degan Dilla
menunggu tanggal pengumuman, setiap hari dia berdo'a semoga ada mukjizat yang
bisa menolongnya agar bisa di terima di SMA Garuda.
Dan tibalah hari ini, hari
pengumuman penerimaan siswa baru yang di umumkan secara daring melalui website
sekolah.
Dan teriakan Dilla yang
membangunkan tidur siangku menandakan adanya kabar gembira bahwa dia di terima
di SMA Garuda.
"Tapi mbak, Dilla masih gak
percaya kenapa bisa di terima kan rumah kita gak masuk zonasi?" tanya
Dilla kepadaku.
Jadi pada saat hari pendaftaran aku
bertemu dengan Mas Jati lalu aku ceritakan bahwa adiku ingin sekali bersekolah
di sekolah ini tapi jarak rumah kami tidak masuk ke dalam zinasi. Mas Jati pun
memberikan penjelasan bahwa selain melalui jalur zonasi ada juga jalur prestasi
yaitu dengan cara melampirkan Piagam yang di miliki oleh calon siswa. Dan aku
ingat kalau Dilla merupakan atlit futsal yang berbakat dan telah memiliki
banyak piagam.
Lalu aku meminta tolong kepada Mas
Jati untuk membantu mendaftarkan adikku melalui jalur prestasi tersebut.
Dan memang benar ungkapan hasil
tidak akan menghianati usaha.
Ya Dilla di terima di SMA Garuda
karena usahanya selama ini yang sudah rela berletih-letih mengikuti berbagai
kompetisi sehingga menghasilkan banyak piagam yang bisa mengantarkannya ke SMA
Garuda.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar