SAJAK JUANG KARTIKA CHANDRA KIRANA
Saat lencana ini resmi tersemat di krah sebelah kiri
Itulah awal perjuanganku mendampingi sang penjaga negeri
Tata krama, etika dan sopan santun harus selalu tertanam di sanubari
Untuk menjadi persitmu yang sejati
Prajuritku ...
Negara memang tlah memiliki ragamu seutuhnya
Begitu pula dengan seluruh waktumu
Namun, tak pernah ku pikirkan sebelumnya
Bahwa rencana tuhan melebihi yang ku bayangkan
Hari itu negara telah memanggilmu
Sebuah tugas yang maha mulia untuk menjaga keutuhan pertiwi tercinta
Pergilah sayang ...
Walau pamitmu adalah luka bagiku
Namun dengan segenap keikhlasan
Ku antar kau sampai pelabuhan
Berdiri ... Mematung ... Seakan tak ingin beranjak
Saat ku harus lambaikan tanganku melepas kepergianmu
Ku berikan senyuman manisku saat kau berlayar menuju pulau Borneo
Agar kau tau bahwa aku ikhlas kau menunaikan tugasmu
Prajuritku ...
Walau ragamu di ujung negeri
Namun napasmu tetap berdesir di hati
Pulanglah sayang ...
Tlah usai semua tugasmu di medan juang
Karena ada sosok wanita dengan penuh harap yang selalu menantimu kembali
Dia adalah wanita pilihan
Yang tak pernah mengeluh walau saling berjauhan
Tugasmu menghantarkanku sebagai persit yang sesungguhnya
Persit yang sejati ... yaitu menunggu kamu hingga kembali
Ku genggam lencanaku dalam tugasmu
dan ku sematkan kembali di krah sebelah kiri
Menandakan usai sudah perjuanganku selama ini

Tidak ada komentar:
Posting Komentar