BELENGGU KOLONI
Rahayu Purwaningsih, S.Pd
Hiruk pikuk kegaduhan meredam
yang didengungkan
Hal besar apa yang hingga terus disuarakan
Hal besar apa yang hingga terus membuat berkorban
Hal besar apa yang hingga terus membuat menaruh harapan
Tidak ada kata henti untuk perlawanan
Aku di sini, di tanah air ini
Darmaku untuk terus memandang perlu kesamarataan
Banyak harapan yang terlalu sederhana untuk tidak kuperjuangkan
Saat negriku koyak dijajah
Batin pribumi memberontak menjadi pejuang
Mempertahankan keutuhan bangsa ini
Melawan dengan membara para kompeni
Hal besar apa yang hingga terus disuarakan
Hal besar apa yang hingga terus membuat berkorban
Hal besar apa yang hingga terus membuat menaruh harapan
Aku di sini, di tanah air ini
Darmaku untuk terus memandang perlu kesamarataan
Banyak harapan yang terlalu sederhana untuk tidak kuperjuangkan
Batin pribumi memberontak menjadi pejuang
Mempertahankan keutuhan bangsa ini
Melawan dengan membara para kompeni
Berunding untuk bergulat dengan diplomasi Angkat senjata untuk bergelut dengan eksekusi
Darah keringat dan air mata terserta dalam setiap perlawanan Satu kata yang dituju, merdeka!
Negaraku telah berdiri sendiri Terbebas dari belenggu koloni
Tak harus angkat senjata untuk berbakti Selepas ribuan, jutaan cinta ikut mengabdi
Memantik semangat menyambung perjuanganmu
Sumpah setiaku padamu
Demi tanah tumpah darahku
Mengosongkan pikiran melemahkan perasaan
Terlintas ego untuk menyerah
Tunduk pada keputusasaan
Ada tugas untukku selesaikan
Ada pandangan yang hendakku sampaikan
Bangkitku bukan karena aku, bangkitku karena asamu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar